Jan 18, 2010

Next Prita..

Kalau saja aku gak bisa ngontrol emosiku sedikit saja. Mungkin aku akan menjadi 'Prita Muliyasari' kedua, karena dianggap sudah mencemarkan nama baik sebuah rumah sakit dikotaku. Tapi aku belum siap begitu terkenal, makanya lebih baik sedikit menyaring apa yang akan aku tulis disini.


Berawal dari kejadian pagi tadi saat mengantarkan Ibu ke salah satu Rumah Sakit Umum (RSU) di kota Banda Aceh. Biasanya kalau sakit, Ibu langsung datang ke prakter pribadi para Dokter karena dianggap pelayanannya lebih baik, gak masalah deh bayarannya sedikit mahal. Tapi kali ini karena perlu check up, Ibu memutuskan langsung kerumah sakit saja. Sebenarnya hari ini adalah hari kedua Ibu kesana. Kemarin Ibu sempat konsultasi dengan seorang Dokter bedah (yang menurut Ibu, beliau baik banget. Seorang Dokter yang langsung didatangkan dari pulau Jawa ke Banda Aceh), lalu rontgen dan chek darah. Nah hari ini adalah waktunya mengambil semua hasil check up dan pemeriksaan darah sekali lagi. Sebenarnya Ibu tidak sakit serius, cuma sedikit keluhan biasa. Dan Ibu adalah tipe orang yang tidak memendam penyakit dan sangat aware terhadap kesehatannya. Karena itu Ibu memutuskan check semuanya.



Well, balik ke permasalahan Rumah Sakit. Aku benar-benar berang seharian tadi. Kecewa berat dengan servis RSU ini, mulai dari petugas, perawat, sampai Dokter (yang dianggap makhluk dengan pendidikan tinggi) sekalipun, semua sama saja. Sama mengecewakannya. Harusnya mereka tau kalau mereka sudah mendedikasikan hidup mereka untuk melayani masyarakat.
Toh mereka digaji kok, bukan kerja cuma-cuma. Aku sempat tertawa dalam hati saat melihat motto mereka terpajang didinding-dinding Rumah Sakit.
5 S:
1. Senyum
2. Salam
3. Sapa
4. Sentuh
5. Sembuh


Fiuuuh... Motto hanya tinggal Motto. Mana mungkin ada point ke 5 itu kalau point 1 - 4 hanya sekedar tulisan seperti itu saja. Yang benar point ke 5 tuh diganti dengan SAKIT LEBIH PARAH. Gimana mau sembuh kalau pasiennya pada makan hati semua. Ok ok, aku gambarkan sedikit apa yang melatar belakangi tulisan ini. Mulai dari urusan registrasi saja sudah gak beres. Sepertinya mereka mengganggap semua orang yang datang sudah mengerti semua prosedur yang harus dilakukan, jadi tidak ada penjelasan apapun. Alhasil kami harus bolak balik kesana kemari untuk membereskan masalah prosedur gak penting itu cuma gara-gara tidak ada penjelasan yang jelas. Terus, cuma untuk mengambil hasil rontgen kemarin yang seharusnya hanya membutuhkan waktu 1 menit aja, kami harus menunggu satu jam, digantung-gantung tidak jelas. Hebatnya lagi, saat menunggu-menunggu itu, ada seorang petugas Rumah Sakit yang tiba2 nongol dari sebuah ruangan dan bicara pada Ibu, "bu, tolong matiin lampu itu donk". Halooooo... Ibuku pasien lho disini, bisa-bisanya disuruh matiin lampu. Bukannya gak mau nolongin, tapi aneh banget gak sih petugas rumah sakit minta tolong sama pasien untuk hal-hal kaya gitu? Pelayanan baik gak dapat, eh malah diperintah-perintah. Emangnya Ibuku asistennya apa?!


Nah, sampai di ruang sang dokter, Ibu sedikit kecewa karena mendapati bukan Dokter kemarin yang praktek hari ini. Aku sendiri sudah ilfil duluan dengan mukanya yang angkuh. Dia cuma melihat sedikit hasil check darah Ibu, bicara seadanya dan memberi resep. Dan aku heran, kenapa hasil Rontgen segede gaban yang udah dipegang Ibu dari tadi gak disentuh? Dokter itu gak minta sama sekali sampai Ibu yang dengan takut-takut (setelah aku memberi kode) menawarkan sang Dokter untuk membaca hasilnya. Cuma dilihat-lihat sedikit trus bilang, "ada pengapuran ditulang belakang" dan dia kembali sibuk dengan ntah apalah yang dikerjakannya. Gitu aja?!! Hhhhh... Hebat!!! Aku udah gak sabar keluar dari ruangan penuh keangkuhan itu dan pergi ke prakter pribadi Dokter kayak yang biasa dilakukan Ibu. Tapi Ibu tetap bertahan untuk nanya-nanya sedikit sama si Dokter, dan seperti yg diperkirakan.. gak dapat jawaban jelas. Sementara para pembantu dan petugas bukannya melayani pasien, mereka malah sibuk cari muka sama si Dokter. Yaiks.. Pengen muntah. Tapi yang bikin aku sedikit senang, waktu mau keluar dari ruangan Ibu sempat bilang, "makasih ya bu, makasik Dok..yuk, nanti kita ke Dr. K****a aja". Hahaha... Ibu banget!! Great Mom..


Ibu kayanya trauma, sesekali pake Askes kenapa pelayanannya parah gini. Tapi aku berkeras ini bukan masalah Askes. Ini persoalan watak orang kita yang emang susah sekali untuk melayani dengan baik. Gak pake Askes juga pasti bakal gitu kejadiannya. Jadi kayanya emang benar, kalau kenapa-napa mending langsung ke negara tetangga saja deh. Mahal sedikit (aja) tapi kalau puas kenapa gak toh? Hufff.. Gimana mau makmur ni negara kalau semuanya berfikir gini?! Emang cuma mimpi deh kayanya hidup di negeri yang "Public Service"nya OK. Mungkin pemerintah dan para atasan bisa berfikir untuk menambahkan gaji khusus "keramahan" dan "ketulusan" nih untuk pegawai yang bekerja pada pelayanan publik. Oiya, mungkin ada ya satu dua orang yang luar biasa baik dan sudah memberi kontribusi besar dengan segenap keramahan dan ketulusannya melayani masyarakat. Maaf, kalau kami memukul rata semua dan menutup mata akan kehadiran kalian. Tetapi apa boleh buat, kalian adalah 'susu' setitik yang tertutupi nila sebelanga. Semoga kalian akan menjadi susu selamanya yah.


Iiiiihh.. Kapan ya bisa berhenti membanding-bandingkan Negara kita dengan yang lain? masa Gini terus sih... Sedih!! Semoga kita para anak-anak muda yang bakal menciptakan generasi penerus yang bisa merubah ini kedepan yah... Semangat!!!


Friday.. January 15th 2010..

3 comments:

Anonymous said...

iiihhh, i kan juga pas nemenin bapak berbat dua taon yang lalu, marah2 ama semua petugas, sampe ditenangin sama ibu, dibilang 'udah, jangan marah2 kali, biar aja".
Secaraaaaa.... mo daftar aja urusannya kayak mo bikin negara! trus, yang ruar biasanya neh, bapak yang waktu itu jadi pasien, berdiri dunks di meja "whatever fase" and,dua petugas rumah sakit yang lagi ngobrol di meja itu, duduk di kursi. Bapak nyerahin mapnya sambil berdiri and i was ngamuk berat, sampe disuruh keluar ama ibu, biar gak malu2in.

Tapi apa belon pernah ada orang yang marah beneran ya disana?

since then, i dont want to go to hospital anymore, terutama RSU itu, bisa darah tinggi!

Zora said...

Eh..kapan tu kejadiannya??
Dan itu RS apa ya? kayanya yg kita omongin RS berbeda ni..

Dan ternyata dalam hal2 kaya gini, ibu bisa lebih tenang ya dari anak2nya.. hehe
Tak kusangka.. ;P

Anonymous said...

Pokoke RS yang dulu itu rs paling besar!
ya jelas ibu lebih tenang dr anak2nya, scr anak2nya bs bikin malu bgt kl ngamuk2 di depan umu gituh!