Jan 5, 2010

Muak Dengan Gengsi Untuk Membuka Komunikasi

Maaf kalau "muak" menjadi kata yang terpaksa aku pilih sebagai bagian dari judul tulisan ini. Tapi cuma itu yang benar-benar mewakili apa yang aku rasakan. Letih banget melihat banyak permasalahan hidup yang diawali dari miss komunikasi. Bukan cuma yang aku alami, juga masalah-masalah orang-orang disekitarku.  Nyala api disebuah daun kecil tidak akan mati jika didiamkan, ia justru membakar hangus seluruh hutan. Gitu juga dengan masalah manusia. Yang seharusnya ringan dan sepele menjadi masalah yang semakin ruwet dan berat karena putusnya komunikasi ini. 


Gengsi kita sebagai manusia terkadang terlalu besar mengalahkan lembutnya hati. Demi harga diri yang kadarnya berlebihan dan tidak pada tempatnya, kita merelakan hati kita digerayati penyakit. Padahal kalau kita mau sedikit saja berani mengambil langkah, permasalahan itu pasti akan selesai walaupun harus melalui proses yang luar biasa rumit. Badai pasti berlalu toh? Dan gak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya.



Tapi kita selalu menjadi 'safety oriented'. Memilih diam atau bahkan lari dari masalah. Menjadi pribadi yang apatis dan hanya menunggu pihak sebelah membuka kasus tersebut. Sampai kapan sih kita harus membiarkan rasa penasaran, benci, iri, kecewa , bahkan dendam menggerayati hati kita yang tadinya lembut? Kini ia berpenyakit, dan semakin kita diam dan tidak berusaha mengobati, dia akan menjadi virus jahat dan menjadi penyakit ganas hingga mencapai stadium akhir. 


Jangan biarkan hati kita membusuk parah. Jangan biarkan ia tidak berfungsi dan membiarkannya pensiun dini dari tugasnya yang paling mulia. Apa lagi yang bisa kita andalkan saat harus memilih disaat- saat genting? Apa lagi yang bisa menjadikan kita pribadi yang baik untuk menolong sesama? Dan tidak ada lagi alarm peringatan saat kita melakukan keburukan. 


So, ambil handphonemu, tekan nomornya dan bicaralah. Masih takut dan gengsi? Thanx god, kita ada dijaman modern, tidak perlu surat menyurat dengan bantuan merpati. Ada SMS dan Email.. Use it!!

1 comment:

Anonymous said...

beneran loh, aku mengalaminya... gengsi...kepikiran, tapi beraaatttt bgt!