Namaku Zora Maulida..
Sebuah nama yang aneh. Itulah yang aku fikirkan sejak aku mulai menggauli masa kecilku, hingga setidaknya 5 tahun yang lalu. Untunglah anggapan itu tidak berlangsung seumur hidup.
Waktu aku duduk dibangku sekolah dasar, aku sempat sangat membenci namaku. Aku selalu bertanya pada siri sendiri, "kenapa bisa-bisanya orang tuaku memberiku nama seperti itu". Mungkin tidak begitu bermasalah dengan suku kata kedua 'Maulida', karena sebelumnya aku pernah tau ada orang lain yang juga memiliki nama yang sama. Tetapi disuku kata pertama, menurutku itu sangat aneh. Kenapa aku tidak mempunyai nama yang wajar-wajar saja. Santi, Rina, Dini, Fitri, Vina, Nova, Iin, atau apalah nama-nama kebanyakan lainnya. Apa yang membuat orang tuaku memilih nama 'Zora' untukku?
Aku benci sekali kalau ada yang mengolok bahwa aku adalah saudaranya 'Zorro'.. Joke murahan, joke bodoh. Dan yang paling aku benci adalah inisial 'Z' itu, membuatku sangat tersiksa dimasa sekolah dulu karena selalu menjadi giliran orang terakhir, atau bahkan giliran pertama kalau-kalau guruku lagi iseng memulai sesuatu dari absen yang paling bawah terlebih dulu. Aku bahkan sempat berjanji pada diri sendiri, seandainya aku punya anak nanti, aku tidak akan mengulangi kesalahan orang tuaku dengan memberi namanya dengan inisial Z.
Semakin dewasa, aku semakin bisa menerima dan merasa nyaman dengan namaku. Kata 'aneh' yang dulu kupikirkan, sekarang berganti dengan kata 'unik'. Bahkan posisinya menjadi terbalik, suku kata pertama lebih kufavoritkan dibandingkan dengan yang kedua karena terdengar umum dan pasaran sekali. Dan aku sangat tidak suka jika orang salah menyebutnya, biasanya selalu lari ke Zuhra, Johra, Dora, Nora, dll. Yang membuat ku kesal, disaat kenyamanan itu datang, disaat aku bangga dengan keunikan namaku. Aku mulai menjumpai beberapa nama yang sama juga.
Waktu aku masih sangat kecil, yang aku tahu cuma ada satu orang yang bernama sama denganku, dia adalah sepupu tetanggaku. Aku fikir, kami berdualah yang benama 'zora' diseluruh dunia (pada saat itu aku lega, setidaknya aku tidak sendiri yang bernama aneh). Dan sekarang aku mengetahui, ada nama salah seorang penyiar radio dikotaku yang bernama 'zora'.. Haha,,itulah aku. Lalu, disaat program titip salam dan request, ada seorang pendengar yang juga bernama 'zora'. Lalu aku melihat dipinggir jalan ada sebuah salon kecantikan yang bernama 'Zora salon'. Aku juga pernah melihat salah seorang finalis salah satu sampul majalah bernama 'Zora'. Malah sekarang artispun ada yang bernama 'Zora'. Aku juga pernah iseng mencari nama itu di Search Box Facebook, dan yang terdaftar ternyata ada lebih dari 500. Aku masih merasa aneh, ternyata ada sangat banyak orang tua lain yang pemikirannya sama seperti orang tuaku untuk memberi nama unik itu kepada anaknya.
****************************************************************
"gak ra, kamu gak kaya gitu ke kita, tapi kamu kaya gitu ke bara ra, kamu berubah ke bara ZORA".
Glek, seketika aku terkejut,saat menonton sebuah FTV dimenit-menit terakhirnya. Seperti itulah kira-kira dialog dari sang pemain, aku hanya tidak menyangka, 'ra' yang sejak tadi disebut ternyata panjangan dari 'Zora'. Sedikit aneh rasanya ada orang yang memanggil-manggil namaku tapi tujuannya bukan aku. Uhmm...Jadi sekarang nama 'zora' bahkan dijadikan nama untuk pemeran utama di cerita televisi? Mungkin namaku sekarang lagi naik daun ya? Hehehe..
Suatu kelegaan karena namaku ternyata memang tidak aneh, tapi rasanya sekarang nama itu tidak se'eksklusif' dulu. Saat aku berfikir cuma ada satu orang didunia ini yang mempunyai nama yang sama denganku. Haha, egois sekali aku, kenapa tidak sekalian saja aku patenkan nama itu? Ada-ada saja.
Kamu pernah punya pengalaman yang sama? Membenci namamu sendiri karena merasa namamu aneh? Semoga pengalamanku cukup membuatmu merubah fikiran dan mengganti aneh itu menjadi unik ya! Dan aku percaya, nama apapun yang kita sandang saat ini adalah yang terbaik untuk kita yang sudah diberikan orang tua, yang telah membentuk karakter diri kita menjadi seseorang dengan kepribadian yang juga 'unik' seperti kita ini. Apapun inisial pertama nama kita, akan memberi pengalaman berbeda-beda bagi tiap orang dalam hidupnya. So, Just enjoy it...
Sekarang, aku sepenuhnya cinta dengan namaku, tidak bersikap tidak adil antar kedua suku katanya, tidak memihak salah satunya. Perpaduan yang baik menurutku. Zora dari kata yang unik. Dan Maulida dari yang menandakan bahwa bulan lahirku merupakan bulan lahirnya Nabi Muhammad SAW ditahun kelahiranku.
Sayang, sampai sekarang aku belum benar-benar tahu apa arti namaku yang sebenarnya.
"ZORA MAULIDA". Aku akan terus mencari tahu, dengan berbagai arti dan makna dari banyak bahasa didunia. Kalau kamu ada yang tahu, tolong kabari aku ya..
6 comments:
Zora's Origin is actually Slavic and not Greek and is short for Zorica which means Sunrise/Dawn
bahasa yunaninya sih artinya bagus, tapi kalo disebut terus2an: zorazorazorazora.... kayak nama penyihir (kebayang yg menghatui smurf2 lucu)... hehe
enak aja..
iya,,caiya masih ingat sekali dengan kata2 itu..
tah mana kaya penyihir..
unik gtiu juga..
btw,, klu dapat bahasa lain kabari lagi ya...
kalo ga salah orang medan (batak) punya bahasa, zora itu artinya happy, gembira..ga pecaya? ampe c.simanjuntak aja ciptain lagu khusus untuk seorang zora, yang akhirnya jadi lagu nasional yang wajib dihapal dari waktu kita sd dulu..still remember this song:
Zora zora bergembira, bergembira semua.. dst nya..
Maulida ndiri artinya kelahiran. Nah, kalo dimixing ni nama, artinya kira2 jadi: "Kelahiran yang membahagiakan/menggembirakan" (sok tauuuu) :p
anyway, nice to read the story..secara nama kita sama, sama2 rame yang punya maksudnya, hihi...but at least, walopun nama kita ga ekslusif lagi, palig ga, kita bisa jadi salah seorang yang ekslusif diantara sekian banyak nama2 yang sama dengan kita..
So, never regret to what we've got, coz not so many people could have a life like what we have..dan selalu mensyukuri apa yang ada..karena hidup adalah anugerah.. =)
@b'alol: Hahahaha..LUCU.. tapi berhubung artinya jadi bagus gitu,, that's acceptable.. Keren,, hehe
tapi soal ke'eksklusif'an nama kita, kayanya blun bisa dibilang sama kali ya.. jauh bgt malah..
klu jo dapat 500 lebih, dirimu mungkin 5 ribu lebih tuh...hehe
btw, tq ya jejaknya..
hmmm... belum liat hasil survey terbaru yang dirilis ama BKKBN di detik.com edisi 12 Juni 2009 kemaren ya?
dari sekian banyak yang namanya zora dan fakhrur razi, ternyata cuma 1 zora dan 1 fakhrur razi yang bisa jadi penyiar radio saat ini dari seluruh rakyat Indonesia (maafkan kalo sembarangan mencaplok nama institusi). itu buktinya kalo kita, paling ga, masih lebih ekslusif ketimbang orang lain yang punya nama sama kaya kita =D
(belajar jadi penulis, berarti harus suka ngarang dunkz..)
Nah, kalo ke depan, waktu masih panjang. kalo kita nyampe umur, insya Allah masih banyak ke-ekslusif-an lainnya (amiin) yang masih bisa kita buat untuk bisa "membanggakan" diri kita sendiri dari orang lain yang punya nama sama (baca:ikut-ikutan : red) kaya kita..ciieee..
Post a Comment